Sabtu, 26 Januari 2013

Cerita dalam Seminggu

Dalam satu minggu ini ada banyak kejadian yang banyak menginspirasi dan membangkitkan emosi diri. Dari acaranya ustadz Yusuf Mansyur sampai saat saya akan menulis di blog ini.

Saya suka dengan Ust. Yusuf Mansyur, penampilan nya nggak heboh macam U.J. Nggak penuh sensasi macam ust. Slmd, nggak gemulai macam ust.Mulna. Masya Allah....
Acara YM kemarin guest star nya ustadzah Irene Handono. Ustadzah itu tetep dari dulu selalu menginspirasi 'tuk yang lain. Saya salutnya dengan rasa ingin tahu nya yang tinggi terhadap agama Islam. Diriku aja belum tentu bisa sekritis beliau dalam memaknai agama ini. Beliau mengalami keajaiban sehabis shalat subuh sejak saat itu beliau tidak pernah lalai dalam menjalankan shalat terutama shalat subuh. Dan beliau mengakui bahwa beliau sangat menyukai dan menanti-nantikan saat shalat. Subhanallah...
Berhubung udah masang "oke vision" jadi alhamdulillah TV kami nggak banyak semut lagi hehe :D dan yang pasti jadi banyak pilihan channelnya. Salah satu channelnya "MNC Muslim". Nah ust. Yusuf nongol deh disitu. Tetep menginspirasi, Beliau mengungkapkan bagaimana cara bisa umroh dengan hanya modal 2jt. Cetarr bgt nie ustadz.

Pas tanggal 24 Jan '13 kemarin PKS Batam ada acara safari Dakwah di asrama haji Batam Center. Alhamdulillah ust. Luthfi yang sekaligus presiden nya PKS bisa hadir. Orasinya yang menggugah (bagi yang mendengarkan) mengembalikan semangat ku lagi dalam mengkampanyekan PKS di lingkungan terdekatku. Ehem termasuk ke tetangga yang sekarang. Sudah kebayang aja bendera PKS tertancap di depan rumah, sama seperti lima tahun yang lalu.

Mungkin orang yang sudah mengenal saya akan menilai bahwa saya termasuk orang yang cuek. Saya akui itu, tapi hanya sedikit yang tahu bahwa saya cuek di luar tapi diam-diam kekal dalam menyimpan kritikan atau celaan orang lain dalam hati alias suka dibawa pikiran. Apalagi jika kritikan atau lebih tepat lagi prasangka buruk yang diucap oleh orang yang saya tua kan, yang saya hormati. Ya Allah... sakit banget hati ini. Beliau berprasangka tanpa mau tabayyun dengan saya. Lebih parah lagi beliau sudah menyampaikan ke orang lain. Saya coba memaklumi karena sejak dulu pun beliau gampang menilai buruk orang lain.

Malamnya saya nonton "Bukan Empat Mata edisi Maulid Nabi". Semula nggak mau nonton karena ada ustadz yang penuh sensasi. Tapi ternyata ada guest star lain namanya Ust. Danu. Cukup menarik eh menarik banget malah bahasan tentang ilmu beliau. Beliau bisa memberikan terapi pengobatan dari merunut amalan-amalan si pasien. Salah satu yang bisa saya ambil bahwa penyakit yang sekarang kita alami yang tidak kunjung sembuh bisa jadi karena akumulasi perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan pada masa lampau.

Menyambung soal "kecuekan" saya. Bu-dhe depan rumah mamak dengan spontan (mungkin) melontarkan perkataan kalau saya itu ibu yang cuek. Beliau berkata itu depan mamak saya. Saya waktu itu ada di dalam rumah tapi masih mengintip di balik jendela. Dan lebih sakit hati lagi perkataan itu di iyakan oleh mamak. Ya Allah.... pengen nangis dibahu nya mamas. Pengen minta mamas cepet pulang dari Bandung biar saya nggak perlu nginep di rumah Bengkong. Inilah kalau sudah menikah tinggal dengan orang tua. Ada aja yang salah dalam mendidik anak. Yah...coba bersabar dan (lagi) memaklumi dengan apa yang dilakukan orang tua saya. Namanya nenek dan atuk sangat memanjakan cucunya. Cucu satu-satunya lagi. :D

Nah ini dia yang terakhir. Sebenarnya malu juga mau diungkapkan di blog ini. Jujur saya masih suka nonton film Bollywood hehe :p. Tapi tidak sesuka seperti dulu yang sampai mengoleksi DVD nya.
Kalau tidak salah judul film yang saya tonton tadi "Dadhkan". Cerita awalnya kurang lebih si wanita dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang pria yang tidak dicintai oleh wanita tsb. Karena wanita tersebut sudah punya pacar. Trus apa dong istimewanya? hehe
Ceritanya itu lho romantis. Si wanita dan pria tersebut jatuh cinta setelah menikah hingga tahun ke tiga pernikahan mereka pun mereka masih tetap romantis. Pria itu tidak malu mengungkapkan rasa kagumnya terhadap istrinya yang semakin cantik. Yah....kira-kira begitu lah ceritanya. Benang merahnya kenapa film ini berkesan. Saya membandingkan sewaktu dulu sebelum merried saya menonton film Bollywood melihat adegan romantis biasa-biasa aja atau malu 'tuk melihatnya. Tapi sekarang begitu melihat adegan romantis gitu jadi pengen ma suami. Jadi pengen si Mamas seromantis itu. padahal dulu sebelum menikah paling nggak suka dan merasa aneh kenapa banyak perempuan yang suka dengan lelaki romantis. Tapi begitu menikah, ternyata romantis itu indah. Kalau kata iklan "Bikin Hidup lebih Hidup". Tapi jujur saya belum bisa menunjukkan keromantisan yang pas di depan suami alias ja-im hehehhe biasa lah cewek :p.


2 komentar:

Anonim mengatakan...

ciye... tapi suami pasti baca blog ini khan?

bundAsya mengatakan...

jika Allah menggerakkan hatinya hehe :)

Posting Komentar

Yoyen dalam Kenangan

Yoyen dalam Kenangan

 
;