Rabu, 21 Juli 2010 4 komentar

Takuuutt....

Baru beberapa hari yang lalu aku menerima soft copy an materi-materi dari kegiatan pelatihan Forum Kader Pengembang Moral Etika Pemuda Indonesia (FKAPMEPI) Kepulauan Riau tepatnya tanggal 17Juli 2010. Keesokan harinya baru ku buka satu persatu. Mencoba melihat kembali materi-materi yang sudah ku dapat dari pelatihan kemarin. Tibalah pada sebuah folder yang berjudul penyucian jiwa. Seperti judulnya semua isinya tentang perenungan jiwa. Dan saat ku membuka file dengan type MPEG video format yang berjudul “sakarat-su’ul khotimah” . Terus-terang membuat ku takut untuk membukanya kembali. Aneh! Padahal selama ini aku sering menghadapi orang yang akan sakaratul maut bahkan membersihkan jenazah sebelum dibawa oleh keluarganya pun sudah kujalani. Tapi, kenapa untuk menonton film ini kembali tak berani ya?

Isi dalam video tersebut kurang lebih bercerita tentang kisah nyata dari dua pesepak bola handal yang mati saat berada di lapangan. Salah satu keadaan dari mereka (red:pesepak bola) saat menghadapi sakaratul maut seperti seekor ayam yang baru disembelih (maaf tak bisa kulanjutkan bagaimana tragis ceritanya karena benar-benar menakutkan bagiku. Kalau mau tahu tonton sendiri aja ya…). Ku coba memposisikan diriku seperti beliau, mati dalam keadaan sakaratul nya binatang. Astaghfirullah, membuatku sadar bahwa aku di dunia ini cuma sementara. Jika kenikmatan hidup ini hendak Allah cabut dari ku. Tak seorang pun mampu menahannya barang sedetik pun. na’udzubillahimindzalik. Aku berlindung kepada Mu ya Allah dari su’ul khotimah.

Ternyata memang benar ungkapan yang mengatakan orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati. Ia akan terus berusaha menjadi orang yang terbaik selama ia hidup. Tidak takut apapun kecuali pada Nya.
4 komentar

Back 2 Zero

S-A-B-A-R.
Cuma 5 huruf tapi ngejalaninya seberat 5 ton atau mungkin lebih tergantung siapa yang menjalaninya. Lima huruf di atas adalah materi usrohku minggu lalu. Luar biasa mbak ku ini. Kalimat-kalimatnya begitu dalam, begitu keras menusukkan isi materi ke qolbu. Begitu kuat nuansa ruhiyahnya sehingga bulu romaku pun ikut berdiri. Tak lupa pula beliau menyelipkan kisah-kisah nyata sehingga menambah dramatisasi usroh kami pada hari itu.

Ada beberapa kalimat penting yang ku catat. Salah satunya adalah “Allah akan menguji seseorang pada titik terlemahnya” maka si mbak menceritakan bahwa dulu titik terlemahnya adalah masalah jodoh atau pernikahan. Otomatis cerita ini menarik apalagi dalam kelompok usroh ku yang sekarang semuanya pada belum menikah.

Oke, kembali lagi ke cerita si mbak. Orang tua si mbak sudah memberikan SIM alias Surat Izin Menikah ba’da lulus SMA. Jelas ini membuat si mbak bingung. Umur masih kecil, tawaran dari MR untuk menikah pun belum ada. Do’a dari orang tua pun selalu saja yang berhubungan dengan jodoh buat si mbak. Memasuki dunia perkuliahan. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan akhirnya tahun demi tahun tak kunjung jodoh yang dinanti hadir. Singkat cerita, rasa gelisah terus menghantui si mbak lebih kurang 4 tahun (klo aq tak salah hitung). Kemudian pada Ramadhan 2007 tapatnya saat I’tikaf datanglah tawaran berta’arufan ria dengan seorang ikhwan.

Lho?! Kok bisa?! Apa saat I’tikaf si mbak terus-terusan bermunajat meminta jodoh????
o… ternyata tidak justru beliau “back to zero” alias kembali ke titik nol. Saat I’tikaf ia menghilangkan segala keinginan-keinginan duniawinya. Termasuk keinginan untuk segera menikah tentunya. Yang beliau munculkan saat I’tikaf adalah keinginan untuk berkhalwat dengan Allah semata. Keinginan untuk benar-benar berada dalam titik Rabiah al-adawiyah.

Cerita akhwat yang mendapatkan jodohnya di malam I’tikaf pernah juga ku posting di blog ini. Bagi yang belum baca silahkan saja di cari pada postingan terdahulu he….
Ya! kuncinya adalah bersabar dengan ketentuan Allah dan bawalah hati kembali ke titik nol. Serahkan semuanya kepada Allah. Rencana Allah lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Itu pesan si mbak kepada kami semua.

NB:
Bagi yang Ramadhan lalu belum merasakan nikmatnya I’tikaf . Yuk! Rame-rame kita penuh kan mesjid dengan beri’tikaf. Tapi jangan salah niat lho! Tetep niatkan hanya untuk berdua-an dengan Allah yang tercinta.
Jumat, 16 Juli 2010 1 komentar

Shalih Berjamaah

Rasulullah pernah bersabda. “Aku berlindung kepada Allah terhadap lima perkara yang aku takuti akan menimpa kalian.

Pertama, jika perbuatan mesum dan perzinahan dalam suatu negeri sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul azab berupa wabah penyakit aneh yang belum pernah menimpa orang-orang yang terdahulu.

Kedua, jika suatu kaum menolak berzakat, maka Allah akan menghentikan turunnya hujan dan menimpakan paceklik yang berkepanjangan.

Ketiga, jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan, maka Allah akan menurunkan kezaliman, kefakiran dan huru-hara.

Keempat, jika para penguasa tidak berhukum terhadap hokum Allah, maka Allah akan menciptakan musuh-musuh lain untuk memerintah mereka dan merampas harta-harta kekayaan mereka.

Kelima, jika janji tidak ditepati, menyia-nyiakan amanah, maka Allah akan menurunkan permusuhan, perpecahan dan pemberontakan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).


Bercermin dari kelima peringatan di atas, maka sudah seharusnya orang-orang shalih tidak berdiam diri berpangku tangan. Jangan berpuas diri karena sudah shalat dan naik haji. Karena dalam hadits di atas menunjukkan pentingnya dakwah bil hal. Pentingnya keshalihan berjamaah. Shalih yang tidak hanya untuk pribadi tapi keshalihan dalam bentuk sosial (Sabili, 2010)

Senin, 05 Juli 2010 2 komentar
Merindukan untuk mendapatkan pasangan hidup sudah merupakan sunatullah & fitrah setiap insan yang beriman. Rasulullah bersabda:"Barangsiapa senang terhadap sunnahku, maka hendaklah ia mengikuti sunnahku, & sesungguhnya diantara sunnahku adalah MENIKAH"(HR Al-Baihaqi).

Assalamu'alaikum...
Ikhwahfillah yang dimuliakan Allah, mohon doa & restu atas pernikahan kami:

Titik Agus
&
Muh. Alim (Anggota KAMMI Batam)

yang insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari Sabtu, 10 Juli 2010 (Akad Nikah)
Hari Ahad, 11 Juli 2010 (Walimatur'us)
Bertempat di dusun Sumber Agung, Nganjuk, Jawa Timur

Mudah-mudahan menjadi keluarga SAMARADA (Sakinah, Mawaddah, Warohmah & Dakwah)
Hormat kami (Titik&Alim)

Yoyen dalam Kenangan

Yoyen dalam Kenangan

 
;