Pertama kali yang terlintas di fikiran ku begitu mendengar berita tentang Ny. P seorang ibu beranak 2 yang mencoba mencurahkan isi hatinya pada sebuah surat elektronik tentang buruknya pelayanan yang beliau terima dari sebuah RS adalah HEBAT! juga ni ibu, nggak GAPTEK. Curhat aja pake’ layanan internet. Selanjutnya, ada rasa percaya dan ragu-ragu dengan pengalaman yang Ny. P terima. Ya kalau dikalkulasikan kira-kira 90% percaya dengan cerita nya dan 10 % nya ragu-ragu karena aku tidak menyaksikan langsung apa yang sebenarnya terjadi.
Pernyataan di atas hanya sebagai pembuka isi posting ku hari ini. Karena aku ingin berbagi pengalaman dengan yang lain. Bahwa orang yang mengalami hal serupa dengan Ny. P juga ada di Batam. Bahkan mungkin lebih banyak dari yang kita kira.
Pagi itu seperti biasa aku praktek di klinik, sambil menunggu pasien datang aku nonton TV. Datanglah seorang nenek yang ingin membeli 2 kotak kasa steril. Lalu aku pun mengambilkannya. Aku tanya ” Buat siapa Bu kasanya? ”. Ibu itu pun menjawab bahwa kasa nya untuk anaknya yang sudah sebulan dioperasi saecar. sudah sebulan mengalami infeksi. Kemudian aku pun menganjurkan untuk anak nenek tersebut datang ke klinik. Biar dibersihkan dengan alat-alat steril kita. Manatau aja sewaktu nenek itu membersihkan luka tidak menjaga kesterilan.
Beberapa saat kemudian nenek itu dan anaknya datang ke klinik. Lalu dokter pun menginspeksi, dan palpasi luka tersebut. Hasilnya tinggal sedikit saja luka yang mengalami infeksi.
Mulailah nenek tsb membuka cerita tentang riwayat dari kehamilan anaknya hingga hari ini. Lagi-lagi kejadian yang dialami keluarga nenek itu merupakan kelalaian dari petugas kesehatan, terutama perawat. Sungguh ironis cobaan yang dialami oleh keluarga nenek tersebut. Sudahlah uang keluar berjuta-juta, cucunya meninggal (padahal sebenarnya cucu nenek tsb lahir dengan normal dan sehat), dokter dan perawat yang terlibat tidak mau mengakui kesalahan dan kelalaian nya (tapi akhirnya mengaku juga, karena keluarga nenek tsb tidak akan menuntut dokter dan perawat itu), dan sekarang anaknya harus mengalami infeksi dari luka operasi yang menyebabkan anak nenek tsb susah beraktivitas. Na’udzubillahi mindzalik.
0 komentar:
Posting Komentar