Senin, 11 Oktober 2010

Untukmu Orang Tua ku :)


Kadang kita lupa bersyukur dengan apa yang sekarang kita punya. Masih diberi nikmat untuk bisa bernafas secara spontan tanpa bantuan
alat salah satu nikmat yang Allah berikan secara cuma-cuma. Mempunyai orang tua yang lengkap juga termasuk nikmat-Nya yang luar biasa. Kasih sayang dan perhatian yang kita dapat dari mereka bisa dikatakan tidak "cacat" karena diberikan langsung oleh orang yang tepat (ini tidak termasuk dalam keluarga yang orang tuanya sibuk di luar rumah dan mengabaikan hak-hak anak mereka).

Kali ini ku akan mengisahkan kembali pengalaman ku, mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran bagi kita yang masih menyandang predikat sebagai anak yang masih memiliki orang tua yang masih hidup.

Malam itu, malam terakhir ku dinas setelah menjalani 3 shift malam untuk kemudian besoknya aku bisa libur kerja. Tanpa disangka dua pasien wanita yang sudah lansia masuk secara bersamaan dengan diagnosa yang hampir sama, satu kamar pula.
hhhhhhhhhhhhhhhhhh
Malam yang panjang......
Malam yang sibuk........
Malam yang menguras tenaga dan perasaan........
Shift yang membuatku ngantuk berat....... (secara temanku yang lain cuma dapat 2 shift malam)

Dua wanita itu sama-sama punya anak dan menantu. Dua wanita itu sama-sama dalam kondisi yang buruk dengan kesadaran apatis.
Kami yang cuma berempat dinas di ruangan itu hanya sibuk di kamar mereka saja. Untung OS yang lain tidak membutuhkan perhatian yang penuh.

Miris hati ini, sewaktu kak Rahmat meminta ku memberikan obat oral ke anak salah satu wanita itu untuk diminumkan ke Ibunya. Si anak menolak untuk memberikan langsung ke Ibunya.
Degh!!
"Suster saja yang berikan!!!" Kata si Anak
"Lho! kok gitu bu??" tanya ku heran
"Ya suster ja...." pintanya
"Ini kan cuma diminum ja bu...." jelas ku
"Ya suster ja, saya nggak bisa" belanya
"Ha?! gk bisa???"
"Ibu buka bungkus obatnya, masukkan tablet ini ke mulut ibu itu..... kemudian kasih minum.... ya seperti biasa kasih makan obat bu...." jelas ku dengan menahan jengkel
"Aduh, suster aja" sambil nyodorin obat itu ke arah muka ku.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Ku kira sulit juga memberikan obat ke Ibu itu..... secara umurnya sudah 7oth lebih. Jadi ku coba berkhusnudzon mungkin saja anaknya nggak mw kasih minum obat karena ni ibu suka membuang-buang obat atau susah minum obat. Tapi ternyata............................................................ nggak sampai 2 menit tu obat sudah hilang dari tanganku alias sudah diminum ma tu Ibu.
Itulah yang membuatku miris.
Anak tidak mau memberikan perhatian ke orang tua kandung di saat orang tua sudah lemah.

Kondisi manusia terus berputar, di saat bayi, manusia lemah kemudian tumbuh dan dewasa menjadi kuat dan seterusnya kembali lagi menjadi selemah-lemahnya manusia. Ya, menjadi manusia lanjut usia (lansia). Lansia keadaan dimana manusia kembali menjadi seperti bayi lagi. Mudah tersinggung, cengeng, (maaf) buang kotoran sembarangan dsb layaknya seperti bayi. Dan itulah saat dimana seorang anak benar-benar diuji kebaktiaan nya pada orang tua.

Ku tidak bermaksud menasehati orang lain, tulisan ini ku persembahkan untuk ku khususnya. Karena belum tentu suatu saat nanti aku akan sabar mengurus orang tua ku yang menjadi lansia. Bisa saja coretan sederhana ni menjadi cambuk di saat aq (mungkin) lalai dengan orang tua ku.
Wallahu'alam.....


5 komentar:

Medianers mengatakan...

Yach sabar ya mbak, anggap saja ibu tua itu, orang tua kita dan berikan contoh yang baik pada anaknya, semoga beliau terinsfirasi dengan tindakan baik mbak.

Oh ya mbak, saya sudah lama nggak berkunjung ke equantum, saya pikir blog ini udah non aktif.

Kapuk Online mengatakan...

Ternyata profesi kita sama ya Mbak, kl kejadian seperti yang mbak alami, kita semua sebagai perawat sering mengalaminya juga. Benar sekali kata mbak bahwa semau itu sebagai cambuk bagi kita semua, salam kenal dari Kapuk Online

nophe mengatakan...

@media nurse:
aktif kok kak.... cuma jarang diupdate ja....
he....

@kapuk online:
he...
dapat kunjungan balik saya dari teman seprofesi.
boleh tuh tukar2an informasi...
dan , sepertinya saya mesti banyak belajar dari kak Anton dan Kapuk online

sakti mengatakan...

kok ya tega-teganya ada anak kayak gitu... sama ortunya sendiri, apalagi sama ibunya...

Nophe mengatakan...

@k'sakti: Ya ada kak, tuh buktinya.....

Posting Komentar

Yoyen dalam Kenangan

Yoyen dalam Kenangan

 
;