Jumat, 16 April 2010

Do’a (hingga kini blm terkabul)

Entah harus memulai dari mana tulisan kali ini. Perasaan ini tercampur aduk menghasilkan rasa yang nggak jelas. Beberapa tahun yang silam tidak ada rasa yang begitu mengganggu. Bahkan terasa mengasyikkan. Rasa mengasyikkan yang semu. Tidak terasa “kesalahan” itu sudah menumpuk dan menampakkan wujudnya yang buruk dan bau yang busuk. Kosong! Ya kekosongan yang aku alami, semula panca indra ku yang bersifat wujud ini bisa dimanipulasi oleh nya. Tapi ada satu indra ghaib ku yang tidak bisa ia tipu. Dialah hati, hati yang langsung diciptakan oleh Sang Khalik. Sepintar apa pun makhluk itu, jika ia bermaksud menipu hati maka itu tidak bersifat kekal. Selama Yang Maha Kuasa belum mengizinkan. Tapi sayangnya setelah melewati hitungan tahun aku baru mengetahuinya secara sadar. Dan itu sudah terlambat......
Aku sudah masuk dalam ”wadah” yang tidak tepat bagi ku. Ibarat makan buah simalakama. Kalau aku makan, aku terus merugi. Tapi kalau aku tak makan, aku akan jadi makhluk yang paling celaka. Harus kemanakah sekarang aku?!?
Jujur, hati ini menolak untuk menjadi salah satu daun-daun yang berguguran itu. Sekarang aku bagai daun yang enggan meninggalkan induk pohon tapi di lain sisi merasa tidak ada gunanya menjadi bagian dari induk pohon tersebut selama air dan sari-sari makanan ruh tidak sampai pada tubuh dan jiwa ku ini.
Ya Allah, tunjukilah jalan yang terbaik bagi hamba mu yang bodoh ini. Tiada kuasa dan upaya tanpa arahan dari Mu. Jangan Kau tinggalkan hamba dalam kegamangan seperti ini.

4 komentar:

naga mengatakan...

kenape lu nop ???

nurul mengatakan...

Ho oh...

kak nov kenapa??

oryza mengatakan...

ibu nope kenapa??
saya tau solusinya...menikah saja! biar tidak gamang hahahaaa


nope2.... saya punya banyak kejadian dan ingin berbagi padamu..huhu...^^

Novalisabatam mengatakan...

to Ija':
cerita apa?

Posting Komentar

Yoyen dalam Kenangan

Yoyen dalam Kenangan

 
;